Selasa, 29 Oktober 2013

LAPORAN MIKROBIOLOGI PENGENALAN ALAT



BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
            Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peneliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandung pada mikroorganisme tersebut dan dengan begitu,tentunya menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti organismeini baik sifat dan karakteristiknya,tentu diperlukan pula pengenalan alat –alat laboratorium mikrobiologi serta teknik atau cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
            Dengan adanya praktikum mikrobiologijuga kami dapat mengetahu alat-alat yang digunakan untuk sterilisasi,aseptic,dan mengukur jumlah koloni karena alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi harus dalam keadaan steril atau terbebas dari kuman,bakteri dan virus dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara-cara untuk teknik sterilisasi hal ini dilakukan yang ada di laboratorium karena memiliki teknik sterilisasi yang berbeda.
       Berdasarkan hal diatas,maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik,penyiapan,pengerjaan dan pengamatan erta fungsi dan prinsip keja setiap alat di laboratorium mikrobiologi,selain itu pula  untuk mengetahui teknik sterilisasi serta cara kerja alat yang ada di laboratorium.
       Dengan begitu,pengenalan alat sangat dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi ini,karena suatu pengrjaan yang ada di laboratorium tidak dapat terlaksana jika kami tidak memahami alat yang digunakan atau tidak mengetahui prinsip kerjanya alat.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud percobaan
Maksud percobaan ini agar kita dapat mengetahui bagaimana penggunaan alat,fungsi dari alat,bagiannya dan prinsip kerjanya.
I.2.2 Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah agar kita terampil dalam menggunakan alat sehingga penggunaannya tepat dan aman.
I.3 Prinsip percobaan
1.    Autoclave
Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan tekanan uap panas air
2.    Oven
Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan tekanan uap panas kering
3.    Filter bakteri
Prinsip kerjanya yaitu menyaring bakteri
4.    Bunsen
Prinsip kerjanya yaitu menggunaan api sebagai pemijaran
5.    Enkas
Prinsip kerjanya yaitu menggunakan sinar UV sebagai aseptic
6.    Laminar Air Flow
Prinsip kerjanya yaitu tekanan udara lebih besar daripada tekanan udara dan luar
7.    Coloni Counter
Prinsip kerjanya yaitu menghitung pertambahan jumlah bakteri secara manual
8.    Gelas piala
Prinsip kerjanya adalah melarutkan medium berdasarkan volume yang diiinginkan
9.    Gelas ukur
Prinsipkerjanya yaitu menentukan volume cairan disesuaikan pada skala
10. Labu ukur
Prinsip kerjanya yaitu menentukan volume cairan pada labu ukur yang ditentukan berdasarkan garis miniskus
11. Neraca analitik
Prinsip kerjanya yaitu penimbangan akurat dengan penentralan angka
12. Spektrofotometer
Prinsip kerjanya yaitu tergantung pada intensitas cahaya
13. Inkubasi aerob
Prinsip kerjanya yaitu pertumbuhan bakteri dengan menyediakan suasana lingkungan yang kaya oksigen
14. Inkubasi anaerob
Prinsip kerjanya yaitu pertumbuhan bakteri dengan volum dikunci atau tertutup



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum
Laboratorium adalah tempat melakukan aktifitas pemeriksaan sesuatu bahan yang perlu diketahui secara rinci, untuk mengetahui lebih jauh tentang bahan tersebut. Berbagai laboratorium yang ada,diantaranya laboratorium forensic,yang digunakan dalam bidang kedokteran untuk identifikasi kecelakaan yang berkaitan  untuk pemeriksaan berbagai macam penyakit,laboratorium  teknologi bidang mesin dan labpratorium bidang mikrobioligi yang dapat digunakan dalam bidang medical khususnya.
PERALATAN DI DALAM LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
v  Alat untuk pengerjaan suhu dan penyimpanan
a.     Incubator (incubator)
Inkubator adalah untuk menginkubasi atau memerang mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient). Alat ini di lengkapi d3engan pengatur suhu dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran incubator maka semakin  rentang pula perubahan suhunya saat pintu incubator di buka.
b.    Waterbath
Fungsi waterbath cukup beragam dalam laboratorium mikrobilogi salah satunya adalah untuk inkubasi dalam waktu singkat sepeti perlakuan suhu panas, reaksi Aglutinasi, thawing, sampel beku secara cepat (suhu 45c tidak lebih dari 15 menit). Keunggulan waterbath di bandingkan dengan incubator adalah waterbhath lebih cepat mencapi temperature yang di inginkan dan tidak cepat kehilangan panas, karena menggunakan air dalam distribusi suhu.
c.    Refrigerator
Refrigerator di gunakan untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya 2-8c. Fungsi utama refrigerator adalah menghambat atau memperambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga bahan memiliki daya simpan yang lebih lama.
d.     Sample container
             Sample container umumnya di rancang untuk menjaga suhu dingin, maka dari itu terdapat sekat/isolator suhu. Sample container di perlukan sebagai wadah penyimpan botol sampel yang dapt menjaga jumlah dan jenis mikroorganisme saat transportasi sampel.
e.    Rak tabung reaksi
Berguna untuk meletakkan atau menyimpan tabung reaksi sehingga mudah di organisir. Rak tabung sebaiknya terbuat dari polypropylene sehingga dapat di autoclave dan mengurangi resiko pecah.
f.     Desikator
Desikator biasanya di gunakan  untuk menjaga suatu bahan tetap kering seperti menyimpan media pertumbuhan yang sangat higroskopis atau reagen tertentu.

v  Alat observasi dan penghitung
a.    Mikroskop cahaya
     Mikroskop cahaya adalah alat berlensa yang di gunakan untuk melihat objek kecil yang sukar di bedakan jika dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop cahaya umumnya memiliki perbesaran dari 40x-1000x sehingga sesuai untuk melihat morfologi sel mikroorganisme.
b.    Mikroskop Stereo
        Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran yang tidak terlalu besar. Biasanya di gunakan untuk menghitung atau mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang tumbuh pada cawan petri. Perbesaran maksimal adalah 40x.
c.   Objek glass/deg glass
        Objek glass/deg glass ulasan specimen padat atau cair yang akan dilihat dengan mikroskop di tempatkan ke permukaan objek glass kemudian dilapisi dengan deg glass supaya melindungi lensa mikriskop dari spersimen.
d.  UV Cabinet
              UV Cabinet di butuhkan untuk melihat koloni atau sekitar koloni suatu bakteri yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang  dan pada suatu saat yang hanya berpendar jika dikenai sinar UV.
e.  Coloni Counter
        Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah di inkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.

v  Alat-alat lain
a.     Disc dispenser
        Adalah alat untuk meletakkan kertas cakram atau paper dick berisi anti biotic ke permukaan media agar pasa metode disc diffusion.
b.    Freeze-drying
        Alat ini di pakai untuk mempreservasi/mengawetkan kultur mikroorganisme.
c.     Anaerobic jars
        Anaerobic jars adalah suatu wadah berpenutup kedap udara yang di gunakan untuk multifasi mikroorganisme anaerob.
d.  Centrifuge
        Centrifuge adalah alat mikrobiologi yang di gunakan untuk mengendapkan atau memekarkan sel mikroorganisme sehingga dapat di pisahkan antara medium(sepernatan) dan selnya yang mengendap (natan).
e.  Spektrofotometer
  Alat ini berfungsi untuk mengukur kekeruhan suatu kultur mikroorganisme. Pengukura kekeruhan digunakan untuk menggambarkan jumlah bakteri pada suatu kultur cair. Spektrofotometer dapat membaca kekeruhan kultur dengan melewatkan suatu berkas cahaya kemudian persentasi cahaya yang melewatinya di hitung. Semakin keruh berarti cahaya yang di terimah semakin sedikit.



BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat
            III.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah untuk sterlisasi  yaitu autoclave,oven,filter bakteri. Untuk aseptic yaitu lampu spiritus,LAF (luminar air flow),enkas alat untuk pengukuran neraca analitik,spektrofotometer,gelas ukur,gelas piala,labu ukur,coloni counter,alat –alat inkubasi yaitu inkubasi aerob dan inkubasi anaerob. Alat tambahan oce bulat,oce lurus,cawan petri,tabung durham,tabung reaksi,mikroskop,batang pengaduk,sendok tanduk,kaca arloji,Erlenmeyer,botol kaca.
III.2 Cara kerja
a. alat sterilisasi
1.    Autoclave
          Dengan mengisi air sampai dekay dasar yang berlubang kemudian tunggu sampai panas,lalu masukkan alat yang akan disterilkan untuk alat berongga sampai 121C selama 15 menit sampai bunyi katup uap dan cembongnya ditegakkan jika selesai autoclave dibuka kuncinya secara bersamaan dan alat steril diambil.

2.    Oven
          Menekan ON/OFF,lampu menyala matkan alat,atur waktu dan suhunya kemudian setelah itu ambil yang sudah disterilkan.
3.    Filter bakteri
          Masukkan sampel yang akan di uji,pasang vacum agar dapat menarik sampel sebelum dilakukan dahulu uji kebocoran filter.
b. Alat aseptic
1. Enkas
Disemprotkan alcohol,kemudian sampel dikerjakan melalui lubang pengerjaan
2. Lampu spiritus
 Menyalakan api pada sumbu lampu spiritus dan gerakkan alat diatas nyala api
3.LAF (laminar air flow)
            Pertama-tama tekan tombol light,lalu tekan fanc(lipat) selanjutnya pengejaan dapat dilakukan
c. Alat pengukuran
1. coloni counter
            Menekan tombol on,kemudian cawan petri ditaruh pada tempatnya lalu diamati dengan lup yang ada pada alat,dihitung jumlah bakteri yang ada dengan menekan tombol penghitung.
2. gelas piala
            Masukkan medium cair pada gelas ukur sehingga cairan yang dibutuhkan dapat disesuaikan pada skala.
4.    Labu ukur
          Masukkan medium cair sehingga dapat disesuaikan
5.    Neraca analitik
          Menekan tombol ON/OF,meletakkan sampel pada piringan yang dilapisi alumunium foil sesuai dengan jumlah yang diketahui.
6.    Erlenmeyer
          Masukkan medium padat,kemudian panaskan hingga mencair
7.    Spektrofotometer
          Meletakkan sampel atau tabung reaksi pada sampel atau kuvet menggunakan sumber cahaya setelah cahaya jatuh pada sampel akan diteliti  pada detector diperkuat oksamplyfayer dan di rekam direcorder sehingga jumlah kuantitas mikroba akan muncul pada layar.
d. Alat inkubasi
1. Inkubasi aerob
Menekan tombol ON/OFF,tombol ventilasi mengukur sushu apabila telah memasukkan medium yang ingin diinkubasi. Apabila telah sesuai lampunya telah menyala.
2.  Inkubasi anaerob
Menekan tombol ON/OFF menekan tombol pengatur suhu,waktu inkubasi  mulai hitung pada saat suhu yang diperlukan sudah tercapai jika selesai dibiarkan normal.

e. Alat isolasi dan inokulasi
1. ose bulat,memegang pangkal ose bulat kemudian biakkan mikroba digores dengan ujung ose.
2. Ose lurus,memagang pangkal pse harus lurus,kemudian biakkan mikroba digores sampai dengan ujung ose.


















BAB V
PEMBAHASAN

1.    Alat-alat sterilisasi
Alat-alat sterilisasi meliputi : autoclave, oven, dan filter bakteri. Dimana autoclave berfungsi untuk mensterilkan alat-alat yang berskala menggunakan uap air panas. Autoclave mensterilkan alat-alat yang berskala sebab pada alat-alat yang berskala itu mempunyai tinta yang dapat menyebabkan tintanya cair dan sakalanya dapat berpindah. Oleh karena itu, autoclave mensterilkan alat-alat yang berskala. Uap air panasnya akan menusuk protein mikroba hingga mengalami koagulasi dan pada saat itu protein mngendap atau denaturasi dan menyebabkan kematian pada mikroba. Penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk ke alat atau bereduksi ke alat. Suhu autoclave 1210C selama 15 menit dengan 2 atm.
aring diimana oven berfungsi mensterilkan alat-alat yag tidak berskala. Oven ini menghancurkan lisis mikroba menggunakan uadar uap panas kering. Suhu oven 1710C selama 15 menit misalnya, oven mensterilkan alat seperti cawan porselen, cawan petri, yang tidak berskala.
Filter bakteri merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan proses penyaringan. Filter bakteri ini berfungsi untuk mensterilkan alat-alat yang tidak tahan terhadap pemanasan. Karena yang disterilkannya itu adalah potein, vitamin, enzim, dan lain-lain sebagainya. Yang mudah rusak jika terkena panas atau tidak tahan terhadap pemanasan. Filter bakteri akan menyaring bakteri. Didalam sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yag berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Alat-alat ini merupakan alat-alat sterilisasi. Dimana sterilisasi merupakan alat yang dapat mematikan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan mikroorganisme. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril.

2.    Alat-alat aseptic
Adapun alat-alat yang aseptic meliputi : lampu spiritus, LAF (Luminar Air Flow), dan enkas. Dimana lampu spiritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk mensterilkan mikroba. Lampu spiritus juga mempunyai fungsi lain, yakni melindungi praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
Luminar Air Flow (LAF) merupakan alat aseptis. Diberi nama laminar air flow karena meniupkan udara steril secara continue melewati tempat kerja sehingg tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang munkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman medium, aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik kedalam alat melalui filter pertama (pre-filter) kemudian ditujukan melalui filter yang sangat halus disebut HEPA ( Hight efeciency particulate air filter )
Enkas merupakan alat uluseptic yang biasa di semprotkan dengan alcohol 70% terlebih dahulu kemudian menggunakan sinar  UV  dimana sinar UV tidak dapat membahayakan kulit karena mampu menembus membrane sel panjang gelombang sinar UV 380 – 200 nm.

3.    Alat alat penukuran danpenimbangan.
    Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang bahan kimia. Spektrofotometer merupakan alat yang membiaskan cahaya kedalam simpel yang di simpan dikuvet. Sebagian besar sinar akan diteruskan dan sebagianya lagi disimpan atau diserap. Setelah itu mengukur jumlah paertumbuhan bakteri dengan menggunakan sinar UV- Nya.
      Coloni center merupakan alat alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba dapat dilakukan dengan perbesaran luv atau menandai beberapa kaloni yang terdapat pada coloni center dan juga menggunakan tombol check.
       Gelas pula merupakan alat yang tahan terhadap panas dan memiliki banyak funsi, dapat digunakan sebagai tempat larutan atau zat cair. Dapat pula digunakan untuk mengukur volume. Ukuran gelas pula bermacan macan mulai dari 50 mg sampai 100 ml.
       Gelas ukur merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur volume suatu cairan. Gelas ukur memiliki volume cairan yang berdasarkan skala volumenya ang ditentukan melalui garis miniskus cekung larutan.
      Labu ukur merupakan alat yang sama dengan gelas ukur, namun bentuknya berbeda. Pada labu ukur memiliki penutup dan leher agak panjang dan memiliki badan yang besar.

4.    Alat-alat inkubasi
Inkubasi aerob merupakan suatu metode untuk menginkubasi mikroba atau mengembangkan mikroba dengan menggunakan inkubator. Sedangkan inkubasi an-aerob merupakan suatu metode untuk menginkubasi mikroba yang bersifat an-aerob dengan menggunakan inkubator.

5.    Alat untuk isolasi dan inokulasi
   Ose bulat merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil biakan mikroba aerob dengan metode gores. Sedangkan ose lurus merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil biakan mikroba an-aerob dengan metode tusuk atau ditancapkan.
   Cawan petri merupakan alat yang digunakan sebagai wadah untuk pertumbuhan mikroba dengan medium padat yang disterilkan di oven.
   Tabng durham merupakan alat yang berfungsi untuk menampung hasil fermentasi medium mikroorganisme. Tabung reaksi merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat menguji dan menumbuhkan mikroba.
   Batang pengaduk merupakan alat yang berfungsi untuk mengaduk serta mempercepat, menghomogenkan dan melarutkan serbuk.
   Erlenmeyer merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat medium cair maupun padat dan juga sebagai alat yang digunakan untuk memanaskan.
            Botol kaca merupakan alat yang berfungsi untuk menyimpan medium. Kaca arloji merupakan alat yang berfungsi untuk menimbang zat kimia yang higroskopik. Dan sendok tanduk merupakan alat yang berfungsi untk mengambil dan memindahkan serbuk. Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggnakan rotasi. Zat-zat yang tidak larut akan mengendap.


BAB VI
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
        Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat maka dapat disimpulkan bahwa :
a.    Alat sterilisasi : autoclave, filter bakteri, dan oven.
b.    Alat pengukuran : Neraca analitik, coloni counter, spektrofotometer, gelas ukur, labu ukur, dan gelas piala.
c.    Alat inkubasi : inkubasi aerob dan inkubasi an-aerob
d.    Alat isolasi dan inokulasi : oce bulat, oce lurus, cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, mikroskop, batang pengaduk, sendok tanduk, kaca arloji, Erlenmeyer, botol kaca, dan centrifuge.

VI.2.Saran
        Lengkapilah alat-alat laboratorium serta bahan-bahan agar proses praktikum berjalan dengan aman dan tentram











DAFTAR PUSTAKA
1.    H.R.Hasdianah. Panduan Mikrobiologi dan Rumah Sakit. Nuha medica : Yogyakarta. 2012
2.    Djide.M.Natsir. Mikrobiologi Dan Parasitologi Dasar. UNHAS : Makassar. 2007
3.    Koes.Irianto. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama widia : Bandung. 2006
4.    Sylvia.T.Pratiwi. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga : Yogyakarta. 2008
5.    Michael.J.Pelczar,dkk. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI : Jakarta. 2006









Tidak ada komentar:

Posting Komentar